June 22, 2009

Kapal Terbang Kertas (New Version)

Aku hanya berdiri di tepi balkoni melihat langit yang luas terbentang. Suasana malam ini sangat indah dan tenang melihat bulan yang mendapatkan cahaya dari matahari.

Dulu Aku pernah membaca sebuah kisah fantasi ‘Kapal Terbang Kertas’ kisah cinta mengenai Pungguk dan Bulan di Alam Semesta yang berakhir dengan kematian tetapi yang bahagianya ia mati bersama dengan cinta yang kekal untuk selamanya.

Aku
Entah bila Aku akan berjumpa Cinta sesetia itu.

Aku pun melepaskan sebuah kapal terbang kertas yang telah sempurna di lipat ke atas udara yang mampat sebelum membaling dan menerbangkannya. Aku pun memalingkan diri. Kemudian Aku ditegur.

Cinta
Kapal Terbang Kertas siapa ini?


Aku terperanjat dan memalingkan semula wajah Aku. Aku melihat seorang gadis berpakaian serba putih terapung di udara. Aku terpaku…

Aku
Siapa kau.

Cinta
Aku bernama Cinta.


Aku
Kau datang dari mana?


Cinta menunjukkan bulan. Cinta mengembalikan semula kapal terbang kertas itu kepada Aku dan buat kali pertamanya Aku melihat tanpa mengelipkan mata seolah-olah di pukau.

Aku
Nama Aku, Aku Indra.


Cinta hanya tersenyum pada Aku dan lenyap secara tiba-tiba hanya selendang putih yang dipakainya ditinggalkan buat Aku. Adakah benar kisah fantasi yang Aku baca itu?

Bersambung…

4 comments:

BesaqKichik said...

Pengembaraan di dalam dunia fantasi kembali lagi...

Ini adalah kesinambungan dari 'Kapal Terbang Kertas' versi Lama...

Rentetan cerita dahulu membawa kepada Cinta yang Baru...

Memulakan Cerita ini dengan tajuk yang sama cuma Plotnya berbeza...

Eva Sardiyanti Sarudin said...

~ hai... kawan ku ini... tak habis-habis membawa pembaca ke alam fantasi... bila baca saja artikel ni, aku rasa kaki aku tak berpijak di bumi yang nyatalah... seorang penulis harus berpijak pada alam maya walau sejauh mana pun fantasinya....

Eva Sardiyanti Sarudin said...

~ hai... kawan ku ini... tak habis-habis membawa pembaca ke alam fantasi... bila baca saja artikel ni, aku rasa kaki aku tak berpijak di dunia yang nyata... terapung-apung di awangan rasanya sekejap aku....

Eva Sardiyanti Sarudin said...

~ hai... kawan ku ini... tak habis-habis membawa pembaca ke alam fantasi... bila baca saja artikel ni, aku rasa kaki aku tak berpijak di bumi yang nyatalah... seorang penulis harus berpijak pada alam maya walau sejauh mana pun fantasinya....